depoktren.com-Hasil survei Lembaga survei Swamedia Research and Communication meneliti peta politik Pemilu 2014 di Depok, posisi partai yang akan dipilih pada tahun 2014 diprediksi diduduki oleh Partai Golkar sebanyak 7,87 persen. Namun posisi Partai Demokrat dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) sebagai pemenang nomor urut satu dan kedua di Depok pada Pemilu 2009, maka pada tahun 2014 diprediksi akan merosot.
Partai Demokrat hanya akan mendapatkan suara 4,92 persen setelah pada pemilu 2009 lalu meraih 22,58 persen suara. Sedangkan PKS sebagai basis massa atau kantong suara di Depok, diprediksi anjlok hingga 1,97 persen. Padahal tahun sebelumnya PKS bisa meraih suara diatas 6 persen. Hal itu diungkapkan Direktur Swamedia Research and Communication, Rizqon Halalsyah.
”Posisi Partai Demokrat dan PKS saat ini kacau balau. Hal itu disebabkan kasus dugaan korupsi yang membelit kedua partai tersebut. Ia juga menilai bahwa peran sosok Wali Kota Depok Nur Mahmudi Ismail yang merupakan kader PKS bakal diuji,” ujar Rizqon, di Depok, Sabtu (28/12).
Artinya, lanjutnya, ini stigma nasional, kasus LHI, dan lainnya. Pak Nur Mahmudi punya PR besar untuk pertahankan ketokohannya, membuat partai menjadi survive. ”Dan suara PKS tentu akan menjadi ukuran bagi Pemilukada Depok tahun 2015 bagi PKS, perlu figur baru di Depok dari PKS,” terang.
Namun, partai-partai menengah yang diprediksi naik diantaranya yakni Partai Hanura dan Partai Gerindra. Bahkan posisi Partai Hanura menurut surveynya pada 750 responden, yakni memperoleh suara 2,13 persen. “Hanura bahkan lebih tinggi dari PKS, nilainya sama dengan Partai Gerindra 2,13 persen. Memang kedua partai itu bersaing, Partai Hanura naik karena kredibilitas caleg-caleg dan anggota dewan makin dipercaya,” tandas Rizqon. @akan
834 total views
