Dampak Optimalisasi PPDB, Sekolah Disegel Lalu Belajar di Taman

0
978
Ratusan calon siswa SMPN 24 Depok terpaksa belajar di ruang terbuka di Lembah Gurame, Pancoranmas, Depok, Jawa Barat, Selasa (12/8). Ratusan siswa SMPN 24 Depok terpaksa mengikuti kegiatan belajar mengajar di ruang terbuka, akibat sekolah yang ditumpanginya di SDN 07 Depok Baru disegel dan tidak mendapat ijin untuk menumpang belajar dari orangtua murid SDN 07 Depok Baru. Kondisi ini terjadi, lantaran gedung SMPN 24 Depok belum dapat ditempati. Metrotvnews.com
Ratusan calon siswa SMPN 24 Depok terpaksa belajar di ruang terbuka di Lembah Gurame, Pancoranmas, Depok, Jawa Barat, Selasa (12/8). Ratusan siswa SMPN 24 Depok terpaksa mengikuti kegiatan belajar mengajar di ruang terbuka, akibat sekolah yang ditumpanginya di SDN 07 Depok Baru disegel dan tidak mendapat ijin untuk menumpang belajar dari orangtua murid SDN 07 Depok Baru. Kondisi ini terjadi, lantaran gedung SMPN 24 Depok belum dapat ditempati. Metrotvnews.com
Ratusan calon siswa SMPN 24 Depok terpaksa belajar di ruang terbuka di Lembah Gurame, Pancoranmas, Depok, Jawa Barat, Selasa (12/8). Ratusan siswa SMPN 24 Depok
terpaksa mengikuti kegiatan belajar mengajar di ruang terbuka, akibat sekolah yang ditumpanginya di SDN 07 Depok Baru disegel dan tidak mendapat ijin untuk menumpang belajar dari orangtua murid SDN 07 Depok Baru. Kondisi ini terjadi, lantaran gedung SMPN 24 Depok belum dapat ditempati. Metrotvnews.com

depoktren.com-Dampak proses optimalisasi Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) di SMPN dan SMAN di Kota Depok, salah satunya yakni para orang tua murid SDN Depok Baru 7 melakukan penyegelan kerena tidak terima gedung sekolah SDN Depok Baru 7 ditumpangi siswa SMPN 24 Kota Depok, Jawa Barat (Jabar), Selasa (12/8).

Akibat penyegelan tersebut, ratusan siswa SMPN 24 yang melaksanakan proses belajar mengajar dengan menumpang di SDN Depok Baru 7 terpaksa tidak dapat mengikuti proses belajar mengajar. Sempat terjadi kericuhan di di SDN Depok Baru 7,  ketika aparat kepolisian berupaya meredam emosi para orang tua murid.

Aksi ini tentu merugikan seluruh siswa SMPN 24 yang memaksa para siswa tak dapat mengikuti pelajaran secara tenang dan terpaksa belajar di luar sekolah. Para murid SMPN 24, terpaksa belajar di ruangan terbuka, di Taman Lembah Gurame yang lokasinya berada persis di depan gedung SDN Depok Baru 7.

”Harus ada sosialisasi dulu, kasihan anak-anak SD yang di sini, mereka terganggu. Karena itu kami tutup dulu, sampai ada penjelasan resmi dari pihak Disdik,” ujar Imam Kurtubi, salah satu wali murid SDN Depok Baru 7.

”Emang ini kandang sapi, pada dasarnya kami tak menolak kan sama-sama ingin mendapatkan pendidikan. Namun semuanya harus dibicarakan dulu, jangan langsung begini tanpa sosialisasi,” tutur orang tua murid lainnya, Indra.

Kepala Sekolah (Kepsek) SDN Depok Baru 7, Nunung meyatakan sebagian besar wali murid tidak ada yang keberatan, karena ini menyangkut pendidikan. ”Soal sosialisasi kita sudah lakukan kok. Hanya beberapa orang tua murid saja yang menolak,” terang Nunung,

Kepala UPT Disdik Pancoran Mas Depok, Sukarjo menjelaskan, pihaknya terpaksa menggabungkan siswa SMPN 24 Depok ke gedung ini lantaran jumlah murid yang diterima membludak yang tidak tertampung dengan jumlah ruang kelas yang ada. ”Ruang kelas SMPN 24 sudah penuh ya terpaksa kita buka ruang kelas baru di SDN Depok Baru 7,” jelas Sukarjo.

Jumlah siswa SMPN 24 membludak karena penambahan kuota melalui jalur optimalisasi PPDB yang merupakan kebijakan Dinas Pendidikan (Disdik) Pemerintah Kota (Pemkot) Depok. ”Para  siswa SMPN 24 hanya menumpang untuk sementara waktu saja, ya sekitar enam bulan, satu tahun hingga sampai dibangunnya ruang kelas baru,” papar Sukarjo.

Dia menuturkan, proses belajar siswa SMPN 24 tidak menggangu kegiatan belajar mengajar siswa SDN Depok Baru 7 karena para siswa SMPN 24 belajar pada siang hari, sedangkan siswa SDN Depok Baru 7 pada pagi hari. (adn)

 1,952 total views

LEAVE A REPLY