depoktren.com – Pembongkaran terminal Depok, Rabu (8/10/2014), tampaknya tidak terinformasikan secara luas kepada masyarakat Kota Depok. Banyak penumpang kendaraan umum yang tidak mengetahui hal tersebut. Sementara kendaraan umum, seperti angkutan kota dan bus sebagian dilarang masuk ke kawasan terminal. Para penumpang terpaksa berjalan kaki dari terminal menuju tempat kendaraan umum ngetem di luar terminal.
Pemerintah Kota Depok tampaknya tidak menyediakan lahan terminal alternatif saat pembongkaran paksa kios-kios terminal untuk area kendaraan umum. Sejumlah bus antarkota, terpaksa parkir dan “ngetem” penumpang di pinggir jalan Margonda Depok. Sementara sejumlah angkutan kota juga menunggu penumpang di pinggir jalan. “Terminalnya sedang ditertibkan, sementara kami disini,”ungkap kernet bus antar kota yang sedang ngetem.
Jalur jalan Margonda dari arah Tugu Depok menuju ke perempatan Ramandha mengalami macet panjang pada Rabu pagi. Kemacetan menumpuk terlihat sejak depan gedung BNI hingga depan terminal Depok.
Sejumlah kendaraan kepolisian, petugas polisi pamong praja dan kendaraan pemerintah lainnya tampak bersiaga di sepanjang jalan Margonda, di depan ITC dan Terminal Depok. Menurut informasi, Pemkot Depok mengerahkan 1.404 petugas dari kepolisian, TNI, Brimob, Dishub, Satpol PP, dan lainnya untuk pengamasan penerbitan kawasan terminal Depok tersebut.
Masyarakat Depok sebenarnya mendukung penerbitan kota Depok yang dalam lima tahun terakhir ini tampak semrawut. Termasuk pembenahan terminal yang dinilai sudah tidak layak sebagai Kota yang bertetangga dengan ibukota ini. Hanya saja, informasi mengenai pembenahan terminal ini tidak terkomunikasikan secara luas ke masyarakat.
1,496 total views
