Menag Lukman Hakim akan Perhatikan Buku Radikal di Ponpes

0
451

depoktren.com-Menteri Agama (Menag) Lukman Hakim Syaifudin mengingatkan bahwa Pesantren suatu lembaga pendidikan yang mendidik santrinya untuk menghindari paham radikal. Pihaknya akan memperhatikan Pendidikan yang ada di Pesantren. ”Terkait buku yang mengajarkan paham radikal di usia dini, kita juga akan perhatikan lebih lanjut. Tidak hanya di tingkat lebih rendah saja, namun di semua tingkatan akan kita perhatikan,” ujar Hakim saat menghadiri peringatan wafatnya KH. Muslih Amin salah satu dewan Pengasuh Pesantren Al-Hamidiyah, Pancoran Mas, Depok, Selasa, (2/2/2016).

Dalam sambutannya Lukman juga berpesan kepada santri agar selama di Pesantren belajar dengan sungguh-sungguh. Pasalnya, di dunia Pesantren terjadi proses pembelajaran selama 24 jam. Tidak hanya belajar Ilmu Pengetahuan saja, lanjutnya, namun juga kemandirian dan suri tauladan. ”Memang tinggal di Pesantren ada suka dukanya, seperti makan yang kurang pas, tidur yang kurang nyaman dan lainnya. Namun, bila dijalani dengan tulus ikhlas keberkahan dalam ilmu akan kita dapati,” tuturnya.

Dirinya mengaku, pengalaman terindah dalam hidupnya adalah semasa belajar di Pesantren selama empat tahun. Pasalnya, di saat tinggal di Pesantren mengajarkan banyak hal tentang menghargai perbedaan dan kergaman. Ia mencontohkan, bagaimana seorang santri harus berdampingan dengan orang yang berbeda suku, adat dan istiadatnya. ”Di Pesantren banyak mengajarkan banyak hal, saling menghargai perbedaan dan menjunjung tinggi nilai persaudaraan,” terang Lukman.

Dalam acara tersebut diawali dengan pembacaan Yasin dan Tahli dilanjutkan dengan sambutan dan doa. Tampak hadir KH. Mahfudz Anwar, Pengasuh Pesantren Qotrun Nada KH. Burhanuddin Marzuki, Ketua PC NU Depok Ust. Raden Salamun Adiningrat dan para kiyai pengasuh pondok pesantren Al Hamidiyah, Depok. (AYU)

 708 total views

LEAVE A REPLY