www.depoktren.com–Dinas Kesehatan (Dinkes) Depok berkomitmen menurunkan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB). Komitmen ini tidak hanya diwujudkan dengan digulirkannya program pembinaan Rumah Sakit Sayang Ibu dan Bayi (RSSIB), melainkan juga komitmen untuk mengakhiri segala bentuk malnutrisi baik pada balita, ibu hamil, dan ibu menyusui.
“Kota Depok memang tidak termasuk daerah yang rawan AKI dan AKB. Tetapi, tetap kasus tersebut menjadi perhatian bagi kami,” kata Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Depok, Lies Karmawati di Balai Kota Depok, Rabu (13/9/2017).
Lies menjelaskan, faktor terbanyak yang menyebabkan kematian pada ibu adalah eklampsia dan pendarahan. Sedangkan, kematian bayi didominasi oleh asfiksia dan Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR).
“Upaya untuk memperbaiki derajat kesehatan masyarakat merupakan tanggung jawab bersama. Berbagai inisiasi sudah kami jalankan dalam upaya memperbaiki kualitas hidup, juga mengatasi masalah kesehatan ibu dan anak,” mbuhnya.
Lies menerangkan, pihaknya juga terus melakukan inovasi dan pembinaan rumah sakit, termasuk dengan melakukan pembinaan RSSIB. “Program tersebut, ditujukan bagi RS untuk pemeliharaan kesehatan, penanganan kesakitan, pencegahan kematian ibu/bayi, dan tata laksana sistem rujukan berjenjang,” terangnya.
Menurut Lies, dalam upaya pembinaan RSSIB, pihaknya, memiliki peran advokasi, sosialisasi dan melakukan kerja sama lintas program dan lintas sektor. Selain itu, melakukan pembinaan dan pengawasan untuk optimalisasi program RSSIB.
“Kami harapkan, kegiatan pembinaan RSSIB bisa meningkatkan kualitas manajemen, pencatatan dan pelaporan ke Dinas Kesehatan, serta berdampak terhadap peningkatan kualitas pelayanan. Dengan demikian AKI dan AKB di Kota Depok bisa menurun setiap tahunnya,” papar Lies. (Meidya)
951 total views