Ronaldo Lebih Mentereng
*Oleh: Rusdy Nurdiansyah
Masa remaja Cristiano Ronaldo jelas lebih flamboyan daripada Lionel Messi.
Hidupnya CR7 di kelilingi model cantik. Ia menikah lalu bercerai, layaknya bintang bola dunia. Atribut yg menempel padanya, jadi barang paling bergengsi untuk dimiliki.
Ronaldo benar-benar idola. Ganteng, kaya, jago, ceria dan murah senyum.
Messi juga jadi idola, tapi tentunya berbeda dengan Ronaldo.
Ia tidak ganteng dan pendiam, jauh dari kemewahan. Pernikahan Messi berlangsung sederhana, tidak cerai, dan hidupnya pun lebih relijius. Messi jadi lambang bintang bola yang baik di dalam dan luar lapangan. Figur good boy.
Di era persaingan keduanya, terutama di kancah rivalitas Barcelona versus Real Madrid, sempat memunculkan stigma, Messi is a good boy dan Ronaldo is a bad boy.
Awalnya, mungkin Messi jadi idola selain memang main bolanya jago, tapi juga gaya hidupnya yang sederhana, penyayang keluarga dan prilaku yang santun jauh dari gaya hidup hedonis.
Tapi, dua tahun belakangan ini, banyak penggemarnya terkejut ketika Messi muncul berbeda. Rambut yang sebelumnya gondrong, kucai, apa adanya, mulai dipermak. Bulu ekstension di wajahnya mulai digaya. Sekujur tangannya pun penuh dengan tattoo.
Ya, pria kelahiran Rosario, 24 Juni 1987 itu terkesan jadi terlihat lebih gaya dan mentereng. Kesan angkuhnya pun akhirnya terkuak.
Tanpa mengabaikan jasa kemanusiaan Messi dan aktifitasnya untuk anak-anak Unicef, gerakan sosial Ronaldo justru sangat menyentuh. Terutama keputusannya untuk tidak men tattoo tubuhnya demi donor darah yang rutin dilakukannya.
Seiring perjalanan waktu, justru Ronaldo tampak lebih dewasa. Setelah perceraiannya, pria kelahiran Madeira, Portugal, 5 Februari 1985 itu jauh dari gosip perempuan. Aktifitas sosialnya lebih nyata terutama bantuannya terhadap anak-anak di negara-negara miskin. Ronaldo memiliki banyak anak angkat, salah satunya Martunis, bocah korban Tsunami Aceh.
Ronaldo juga sangat peka terhadap korban peperangan, salah satunya kepeduliannya dengan memberi dukungan dan bantuan untuk perjuangan rakyat Palestina.
***
Messi, mengoleksi 5 Ballon D’or dan sering dijuluki “El Messiah” alias sang penyelamat ini belum
dapat gelar Copa America seperti yang didapat Ronaldo di Euro Cup.
Ronaldo masih konsisten dengan gelar Champion yang diraihnya tiga kali berturut-turut bersama Madrid.
Messi mungkin ‘dihantui’ bayang-bayang legenda sepak bola dunia yang sukses membawa Argentina Juara Dunia 1986, dia adalah Diego Maradona.
Gaya bermainnya sering disama samakan, Messi sering menyangkalnya. Namun saat dia bermain untuk Barca melawan Getafe pada April 2005, caranya mencetak gol mirip dengan gol “Tangan Tuhan”nya Maradona.
Ada benarnya Messi menyangkal disamakan dengan Maradona, karena dia hanya sukses di Barcelona dengan mengantongi gelar La Liga selama 8 musim. Kehebatan Messi juga membantu El Barca menyabet 4 gelar Piala Champion.
Untuk rakyat Argentina, dipenghujung karirnya, jangankan Piala Dunia, untuk gelar Copa America, Messi tak mampu mempersembahkannya.
Piala Dunia di Rusia 2018, Ronaldo ‘mencuri’ perhatian dengan hatrick di pertandingan pembuka, bahkan untuk sementara jadi top skor dengan koleksi 4 gol dan Portugal cuma membutuhkan hasil seri menghadapi Iran, untuk melaju ke putaran kedua.
Alih-alih melakukan aksi dribble hebat atau mencetak gol, Messi justru loyo saat lawan Islandia dan Kroasia. Gagal menendang pinalti dan ‘babak belur’ dihajar Kroasia dengan skor 3-0.
Messi, yang sempat pensiun karena kecewa gagal membawa tim Tango juara, kini terancam kembali pulang dengan tangan hampa. Impian itu terancam kandas, walaupun masih ada sedikit peluang untuk lolos jika mampu menang dipertandingan terakhir melawan Nigeria, tapi dengan catatan Islandia kalah atau seri lawan Kroasia.
Messi bermain sangat tidak enjoy. Mungkinkah, Messi gagal karena beban dan bayang-bayang sejarah dari kesuksesan sang maestro Maradona yang tampak hadir menonton langsung di dua laga tim berjuluk White and Sky Blues.
Rivalitas El Messiah dengan CR7 adalah topik langganan. Mereka berdua sama sama pesepakbola muda berbakat, tentu dengan kekayaan yang dahsyat.
Ronaldo kekayaannya mencapai angka 70 juta poundsterling (Rp 1,24 triliun). Sedangkan Messi kekayaannya diperkirakan mencapai angka 60 juta poundsterling atau setara dengan Rp 1 triliun.
Mereka selalu bertarung memperebutkan posisi pertama Ballon D’Or setiap tahun. Mereka juga bermain dalam tim yang memiliki rivalitas abadi, jadilah mereka selalu dibandingkan-bandingkan.
Entah teori kehidupan apa yang berlaku bagi mereka berdua. Yang jelas, tentu kita semua beruntung jadi saksi persaingan kedua mega bintang sepak bola dunia abad ini.
*Rusdy Nurdiansyah–Wartawan Republika/Ketua Pembina Depok Media Center (DMC)
790 total views