DKPPP Depok Gelar Gerimis Telur untuk Tingkatkan Gizi Anak

0
596

www.depoktren.com–Guna meningkatkan gizi anak-anak, Dinas Ketahanan Pangan Pertanian dan Perikanan (DKPPP) Kota Depok menyelenggarakan kegiatan Gerakan Intensif Minum Susu dan Makan Telur (Gerimis Telur). Acara tersebut dilaksanakan sebagai rangkaian Hari Pangan Sedunia.

“Gerimis Telur merupakan program dari DKPPP. Melalui acara ini, kami mengajak anak-anak untuk lebih sering mengonsumsi telur dan susu,” ujar Kepala DKPPP, Diah Sadiah di Balai Kota Depok, Jumat (18/10/2019)

Diah mengatakan, kampanye ini berkaitan dengan pentingnya manfaat telur dan susu dalam mendukung tumbuh kembang anak-anak. Sebab, susu memiliki banyak manfaat, di antaranya mencegah osteoporosis, mencegah kerusakan gigi, dan mencegah diabetes.

Adapun manfaat telur di antaranya, untuk kesehatan dan perkembangan otak, kesehatan mata, serta kesehatan tulang. Lebih lanjut, dirinya menyampaikan, selain memberikan pemahaman tentang makanan sehat melalui dongeng, pihaknya juga memberikan paket Gerimis Telur kepada anak-anak. Paket tersebut berisi nasi kotak, telur, susu, botol minum, dan suvenir berupa kipas.

“Mudah-mudahan generasi yang akan datang, generasi Kota Depok menjadi anak yang sehat, cerdas, dan tangkas,” harap Diah.

Sementara itu, Bunda Literasi Kota Depok, Elly Farida mengajak anak-anak dan orang tua meningkatkan pemahaman tentang makanan sehat melalui dongeng. Hal tersebut guna menekan bertambahnya kasus pertumbuhan telat (stunting) pada anak-anak.

“Anak-anak harus mulai diberikan satu pencerdasan tentang masalah makanan,” tuturnya usai mengisi acara Gerimis Telur (Gerakan Intensif Minum Susu dan Makan Telur) di SDN Kabayunan, Kelurahan Leuwinanggung, Kecamatan Tapos, Kota Depok, Kamis (17/10).

Dia menambahkan, stunting. merupakan akibat kurangnya perhatian orang tua dan anak-anak terhadap masalah makanan, serta pemberian ASI hingga makanan yang dikonsumsi sehari-hari. Oleh karenanya, perlu adanya edukasi terkait masalah pangan tersebut. Salah satunya, melalui dongeng.

“Biasanya anak-anak kalau dengan penyuluhan, sepertinya mereka terlalu berat. Maka, dengan dongeng ini mereka bisa ikut larut dalam ceritanya dan seakan-akan mereka ikut masuk di dalam cerita,” terangnya. (Siska Thresia)

 596 total views

LEAVE A REPLY