Khatib Salat Idul Adha, Wali Kota Depok Sampaikan Makna Berkurban untuk Tingkatkan Empati

0
416


www.depoktren.com–Wali Kota Depok, Mohammad Idris, menjadi khatib atau penceramah pada Salat Iduladha 1443 Hijriah atau 2022 Masehi di Masjid Jami Nurul Islam, Jalan H. Icang RT 001, RW 02 Kelurahan Tugu, Kecamatan Cimanggis. Dalam ceramahnya, menyampaikan makna berkurban pada Hari Raya Idul Adha, salah satunya meningkatkan rasa empati.

“Idul Adha dapat dimaknai sebagai momentum untuk meningkatkan rasa empati dan kepedulian kepada sesama,” ujar Idris saat menjadi Khatib Salat Idul Adha, Ahad (10/07/2022).

Menurut Idris, seluruh umat Islam baik yang sedang menunaikan ibadah haji di tanah suci maupun mereka yang berada di negeri masing-masing di Hari Raya Idul Adha sama-sama mengumandangkan takbir. Itu sebagai bukti yang konkret atau jelas bahwa umat Islam mempersembahkan ketundukan dan ketaatan hanya kepada Allah SWT dengan mengangungkan asma-Nya.

“Mengumandangkan takbir Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar, sebagai bukti yang konkret, yang jelas bahwa kita hamba-hamba Allah SWT mempersembahkan ketundukan kita ketaatan kita hanya kepada Allah SWT dengan mengangungkan asma-Nya,” tuturnya.

Lanjut Idris, Idul Adha juga sekaligus merupakan sebuah konsep kehidupan untuk keselamatan umat manusia di dunia maupun akhirat. Konsep ini dapat dilihat dari firman Allah SWT dalam Surat Al-Baqarah Ayat 197.

“Haji adalah pada bulan-bulan yang telah dimaklumi. Singkat jelas Allah SWT mengatakan itu. Bulan-bulan yang dimaksudnya dalam ayat ini adalah bulan Syawal, Dzulkaidah dan Dzulhijjah, dimana bulan ini disebut sebagai musim haji,” jelasnya.

Selain itu, lanjut Idris, hamba-hamba Allah SWT yang tidak menunaikan ibadah haji dianjurkan untuk menghidupkan sunnah-sunnah Baginda Rasulullah SAW. Seperti, berpuasa pada 10 hari pertama bulan Dzulhijjah dan dilanjutkan salat dengan memperbanyak takbir hingga tanggal 13 Dzulhijjah.

Setelah bulan Dzulhijjah akan ada pada bulan Muharram atau perpindahan tahun hijriah. Pada bulan ini juga terdapat peristiwa besar dalam sejarah Islam yaitu peristiwa hijrah.

“Perpindahan dari hal-hal yang negatif kepada hal yang positif, hijrah dari hal-hal yang tidak baik menjadi hal yang baik, hijrah adalah meningkat dari hal yang baik menjadi hal yang lebih baik,” terangnya.

Ia menambahkan, dalam momentum Idul Adha dapat disimpulkan sebagai Idul Kurban yang disimbolkan pada Salat Id dan ibadah sembelih kurban sesuai petunjuk dari Baginda Rasulullah SAW. Hal ini merupakan sikap ketundukan dan ketaatan kepada Allah, karena Allah SWT sudah memberi banyak kenikmatan.

“Kita songsong masa depan kita dan selama masa pandeni dengan penuh perjuangan dan pengorbanan kita bisa menyongsong masa depan lebih baik,” tukasnya. (RuzkaNews)

 421 total views

LEAVE A REPLY